Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung mengambil langkah cepat menyusul peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) pada Rabu, 2 Juli 2025 pukul 20.00 Wita.
Sebagai bentuk respons awal, BPBD Provinsi NTT menggelar rapat koordinasi pada Kamis (3/7) untuk merumuskan strategi penanganan darurat. Rapat tersebut menitikberatkan pada kesiapan peralatan, dukungan logistik, serta koordinasi lintas sektor.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT, Semuel Halundaka, S.IP., M.Si., menginstruksikan Pusdalops untuk memperkuat koordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata. Tujuannya adalah mempercepat pemetaan jumlah penduduk dan fasilitas pelayanan dasar yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ile Lewotolok.
“Pemetaan wilayah dan penduduk di KRB sangat krusial sebagai dasar perencanaan evakuasi dan distribusi bantuan. Selain itu, kami juga telah menginstruksikan agar dilakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh kebutuhan dapat segera terpenuhi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mendorong percepatan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait dalam rangka memenuhi kebutuhan logistik dan teknis yang disampaikan oleh daerah terdampak. Penjadwalan rapat lanjutan bersama para mitra juga tengah dipersiapkan.
Sebagai bentuk konkret dari respons cepat tersebut, BPBD Provinsi NTT telah mengirimkan bantuan logistik ke Kabupaten Lembata pada Sabtu, 5 Juli 2025 pukul 09.00 Wita melalui jalur laut menggunakan kapal ASDP dengan rute Kupang–Lembata.

Bantuan yang dikirimkan mencakup: 2 unit toilet portable, 1 unit tenda pengungsi, 10 unit tenda keluarga, 20.000 pcs masker, 50 lembar kasur lipat, 100 pcs selimut, 100 lembar matras, dan 20 unit velbed. Seluruh bantuan ini merupakan bagian dari upaya penanganan darurat dalam menghadapi potensi dampak erupsi Gunung Ile Lewotolok.
BPBD Provinsi NTT akan terus melakukan pemantauan situasi dan memastikan koordinasi berjalan optimal bersama BPBD Kabupaten Lembata dan seluruh pihak terkait. Komitmen pemerintah adalah memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan penanganan bencana. *Sumber Laporan Harian Pusdalops-PB NTT