Kupang, BPBD NTT – Pemerintah Kota Kupang, lewat BPBD Kota Kupang bersama sejumlah lembaga dan komunitas sipil berkomitmen meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Hal ini terlihat dari pertemuan yang digelar pada Jumat, 20 September 2024, di Hotel Swissbelcourt Kupang.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyusun skenario gladi posko dan material sistem peringatan dini inklusif. Selain itu, para peserta juga membahas pembagian tugas dan peran dalam upaya penanggulangan bencana.
“BPBD sebagai lembaga yang mengkoordinir berkaitan dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Kupang tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari mitra-mitranya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Ir. Cornelis Wadu, M.Si dalam sambutannya.
Dalam pertemuan tersebut, peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk mendiskusikan peluang kolaborasi, rencana tindak lanjut, dan prioritas penanganan bencana, khususnya terhadap kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
“Lebih baik ada perencanaan pengurangan risiko bencana walaupun tidak terjadi bencana, daripada terjadi bencana kita semua tidak punya perencanaan pengurangan risiko bencana,” tegas Kepala Pelaksana BPBD.
Fokus pada Kelompok Rentan
Salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah perhatian terhadap kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas. Peserta sepakat untuk menguji sistem peringatan dini berbasis komunitas yang melibatkan penyandang disabilitas tuna rungu, tuna netra, dan disabilitas lainnya.
“Prioritas kita dalam penanganan bencana adalah kepada kelompok-kelompok rentan,” ujar salah satu peserta.
Hasil Pertemuan
Pertemuan menghasilkan beberapa kesepakatan penting, antara lain:
Pembentukan tim: Dibentuk tim penyusun Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB), Rencana Kontijensi (RENKON) Kekeringan, dan rencana pelatihan.
Penyusunan rencana kerja: Peserta menyusun rencana kerja untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah disepakati.
Pembagian tugas: Tugas dan peran masing-masing lembaga dan komunitas dibagi secara jelas.
Dengan adanya komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak, diharapkan upaya penanggulangan bencana di Kota Kupang dapat semakin efektif dan menyeluruh.***