Kupang, BPBD NTT – Upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus ditingkatkan. Hal ini terlihat dari sosialisasi Rancangan Awal Rencana Kontigensi Karhutla Provinsi NTT yang digelar pada Rabu (24/9/2024) di Kupang.
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil, dipaparkan secara rinci mengenai isi dokumen rencana kontigensi tersebut. “Dokumen ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah Provinsi NTT,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT.
Karhutla di NTT: Ancaman Serius
Kepala Dinas memaparkan bahwa karhutla di NTT merupakan ancaman serius yang berdampak pada lingkungan dan ekonomi. “NTT memiliki indeks ancaman karhutla yang tinggi, terutama karena luasnya kawasan yang berpotensi terbakar,” ungkapnya.
Masukan dari Berbagai Pihak
Acara konsultasi publik ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk memberikan masukan dan saran terhadap rancangan dokumen. Dr. Ludji Michael Riwu Kaho dari Universitas Nusa Cendana, misalnya, mengapresiasi kelengkapan dokumen namun menyoroti pentingnya penyesuaian standar bahaya kebakaran dengan kondisi spesifik NTT yang mirip dengan Benua Australia bagian utara.
“Jangan merencanakan yang tidak akan dikerjakan dan sebaliknya jangan mengerjakan yang tidak direncanakan,” pesan Dr. Ludji.
Langkah Selanjutnya
Dengan adanya masukan dari berbagai pihak, tim penyusun akan melakukan penyempurnaan terhadap dokumen rencana kontigensi. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di NTT.
“Kami berharap dengan adanya dokumen ini, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman karhutla dan meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat,” tutup Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT.***